Thursday, 20 September 2012

ini murni hanya curahan hati saya

Sebelumnya saya suka bertanya-tanya apa yang membuat institusi pendidikan tempat saya kuliah ini bisa kalah dari universitas-universitas lain. Fakultas-fakultas nya menghasilkan mahasiswa mahasiswa yang luar biasa lo.. Mereka memiliki segudang prestasi. Dosennya juga keren dari segi penyampaian ilmunya. Lalu apa yang membuat universitas saya ini susah untuk mencapai target minimal 3 besar di indonesia?

Saya dibutakan dengan fakultas saya yang memang rapi, terorganisir, dan ramah dengan mahasiswa. Kami, para mahasiswa, bisa dengan mudahnya mengakses segala keperluan walaupun ada birokrasi, semua hal itu saya sadari untuk menjaga agar sistem tetap berjalan dengan sepenuhnya. hal ini juga yang menyebabkan saya semakin bingung apa yang membuat universitas saya ini tertatih-tatih dalam mencapai targetnya? ternyata kenyaman dan kemudahan yang saya rasakan berbeda dengan tingkat universitas yang saya temui ternyata memang berusaha untuk bagaimana caranya menyulitkan mahasiswa.

Hal ini saya rasakan pertama kali ketika saya akan mengurus izin untuk peninggalan kkn yang lebih cepat daripada mahasiswa lain. Kampus saya sudah memastikan surat izin untuk bagian rektorat sudah masuk ke bagian rektorat dan ternyata orang rektorat mengaku belum mendapatkan surat tersebut. Perwakilan dari bagian dekanat kampus saya kemudian menghubungi perwakilan rektorat yang dititipkan surat tersebut dan bagian rektorat yang saya tuju tetap bersikeras tidak menerima suratnya. Baiklah, teman-teman saya yang waktu itu berbaik hati membantu saya dikarenakan saya sudah berada di kkn membuat surat baru dan memfotocopy sebagai bukti dibantu oleh bagian bidang kemahsiswaan fakultas saya dan langsung membawa hasilnya ke bagian rektorat tersebut. dan masalah  perizinan saya terselesaikan untuk sesaat.

Masalah baru yang saya rasakan hari ini  muncul yang juga kemudian menghilangkan respek saya pada kepala bagian tempat saya mengurus nilai kkn ini. Saya yang memang tidak bisa hadir pertemuan yang dijadwalkan untuk saya, oleh sebab itu saya datang beberapa hari sebelumnya untuk mengabari ketidakhadiran saya. Saya tidak bisa hadir karena saya masih ada kuliah. Ketika saya disuruh datang di siang harinya, saya pun datang dalam keadaan baru beres kuliah dan tidak makan siang demi menepati janji. Akan tetapi sesampainya saya disana, kepala bagian yang harusnya memberi kabar bagaimana-bagaimananya menolak saya dengan menyampaikan kepada bawahannya dengan suara keras yang mana bisa saya dengarkan. Alasannya beliau yang terhormat tersebut merasa bosan harus menerangkan kembali apa yang beliau katakan di pagi hari. saya pula disalahkan kenapa tidak datang di pagi hari dimana saya sudah membuat izin mengapa saya tidak bisa hadir. hal ini jelas menunjukkan sangat ketidakprofesionalan kepala bagian ini, tugasnya yang harusnya membantu mahasiswa malah dijadikan merepotkan mahasiswa. saya kemudian disuruh menunggu setengah jam.. Ya sudahlah.. Jam pun sudah menunjukkan setengah jam lewat 5 sehingga saya pun kembali menanyakan kalau sudah setengah jam berlalu tetapi saya masih saja disuruh menunggu..

Saya memang diminta berempati kepada atasan itu yang merasa bosan dan saya sudah melakukannya. mungkin juga kepala bagian ini masih ingin beristirahat siang dan saya memakluminya. Akan tetapi adakah atasan itu berempati kepada saya, pernahkah ia mempertimbangkan bahwa saya mungkin saja masih ada kuliah lain dan waktu saya dihabiskan dengan sia-sia menunggu beliau untuk tidak lagi merasa bosan? Well, saya memang masih mahasiswa tapi saya juga butuh diempatikan lo hiks

dan ketika beliau itu tidak lagi merasa bosan, beliau hanya butuh waktu 10 menit untuk menerangkan kepada saya apa tugas yang harus saya lakukan sebagai pengganti saya pulang duluan dan saya menunggu beliau ini 45 menit dalam keadaan belum makan, saya masih punya janji dengan teman saya yang lain, sementara beliau dengan bahagianya berkeliaran, makan siang, dan ngobrol.

jadi bagaimana mungkin universitas saya bisa dengan mudahnya maju jika karyawannya saja masih memiliki mental karena gue lebih tua, karena gue pemimpin, karena lo yang butuh gue, lo harus siap dengan segala konsekuensinya. yaa ini hasil emosi saya sesaat sambil menghabiskan waktu 45 menit menunggu beliau tersebut.

No comments:

Post a Comment