kamu
kamu yang menyatakan saya tidak dewasa ketika kamu tidak pernah memperlakukan saya sebagai dewasa
kamu yang menutupi apapun yang kamu rasa harus kamu tutupi dari saya yang tidak pernah berniat busuk
kamu yang selalu menjadikan saya kambing hitam untuk selalu kamu adalah protagonisnya
kamu
kamu yang saya minta tidak gegabah
kamu yang tidak bisa berpegangan mandiri
kamu yang selalu butuh tempat bergantung
kini kamu mengadu kemana?
ketika saya yang selalu jadi mangkuk untuk semua pengaduanmu telah kamu pecahkan
ketika saya orang yang tidak akan pernah mengkhianati kamu justru kamu khianati
ketika saya hanya ingin yang terbaik bagi kamu justru tertuduh terlalu mencampuri hidupmu
kini kamu mengadu kemana?
ketika kamu punya pengaduan dari tindakan gegabahmu
ketika kamu tersayat oleh tempat bergantungmu
ketika kamu yang justru menjadi tempat bergantung padahal kamu yang mencari tempat bergantung
ketika saya dahulu dengan sekuat tenaga menawarkan tempat bergantung bagi kamu
kamu yang merasa saya tidak cukup
kamu merasa pengorbananmu lebih besar
kamu merasa kamu pantas mendapat lebih baik
kini?
akan kemana kamu mengadu?
kini?
saya masih mangkuk
mangkuk dengan retakan
retakan yang berusaha disatukan kembali
masih setia menunggu di ujung rumahmu
kamu yang menyatakan saya tidak dewasa ketika kamu tidak pernah memperlakukan saya sebagai dewasa
kamu yang menutupi apapun yang kamu rasa harus kamu tutupi dari saya yang tidak pernah berniat busuk
kamu yang selalu menjadikan saya kambing hitam untuk selalu kamu adalah protagonisnya
kamu
kamu yang saya minta tidak gegabah
kamu yang tidak bisa berpegangan mandiri
kamu yang selalu butuh tempat bergantung
kini kamu mengadu kemana?
ketika saya yang selalu jadi mangkuk untuk semua pengaduanmu telah kamu pecahkan
ketika saya orang yang tidak akan pernah mengkhianati kamu justru kamu khianati
ketika saya hanya ingin yang terbaik bagi kamu justru tertuduh terlalu mencampuri hidupmu
kini kamu mengadu kemana?
ketika kamu punya pengaduan dari tindakan gegabahmu
ketika kamu tersayat oleh tempat bergantungmu
ketika kamu yang justru menjadi tempat bergantung padahal kamu yang mencari tempat bergantung
ketika saya dahulu dengan sekuat tenaga menawarkan tempat bergantung bagi kamu
kamu yang merasa saya tidak cukup
kamu merasa pengorbananmu lebih besar
kamu merasa kamu pantas mendapat lebih baik
kini?
akan kemana kamu mengadu?
kini?
saya masih mangkuk
mangkuk dengan retakan
retakan yang berusaha disatukan kembali
masih setia menunggu di ujung rumahmu
catatan: ini sebenarnya saya bikin beberapa hari yang lalu, tapi berhubung saya baru ngenet lagi, jadi baru deh saya pos =)
No comments:
Post a Comment