Saturday 8 June 2013

Handphone dan Pesawat

sudah lama saya tidak menuang pemikiran saya di blog ini, dan ada beberapa kasus yang menarik perhatian saya dan bikin saya gatel pengen komentar.


kasus pertama, yang lagi hangat-hangatnya terkait pramugari yang dipukul pejabat dengan koran gara-gara pramugarinya mengingatkan untuk mematikan handphone. demi tuhaaaan *nyontek quote yang lagi hit*, saya selalu kesal dengan orang-orang yang masih menggunakan handphone ketika pesawat sudah bersiap-siap akan take off atau langsung menghidupkan handphone sedetik setelah pesawat akan mendarat. biasanya sih saya akan menghibur diri bahwa orang-orang yang melakukan hal seperti itu sebagai orang yang baru beberapa kali naik pesawat dan gak pernah naik pesawat ke luar negeri. ngerasa saya sok tau padahal sebenarnya mungkin orang-orang itu lebih sering naik pesawat dan bahkan mungkin naik first class ke luar negeri? kalau gitu, please gak usah malu-maluin dan patuhilah peraturan yang ada biar pemikiran saya berubah.

saya akui pemikiran saya tadi berasal dari pengalaman sendiri. dulu ketika saya baru naik pesawat beberapa kali, saya suka sombong apalagi sama orang-orang yang saya lihat pasti baru naik pesawat nih. *akuh kotor*. jadinya sedetik baru mendarat, saya buru-buru buka hp yang isinya ya palingan nanya saya udah sampai belum. gak ada yang penting-penting amat. ditambah lagi saya dulu adalah remaja alay yang mampu membaca semua tulisan sms alay (dimana saya sudah kehilangan kemampuan membaca sms alay tersebut sekarang), uwoh mesti wajib hukumnya buat tau semua sms buat saya. dan kejadian sedetik mendarat langsung hidupin hape ini sering banget saya liat terutama kalau saya naik pesawat bukan pesawat garuda. celakanya, saya lebih sering mampu beli tiket pesawatnya ya pesawat selain garuda, jadinya kejadian-kejadian tersebut selalu berulang. daaan begitu lampu sabuk dimatikan, bukan lah sabuk yang dibuka tapi semua orang langsung berebut keluar kursi dan membuka bagasi kabin. sambil nungguin pintu pesawat kebuka, akan ada orang yang sudah main handphonenya atau bahkan nelpon ngasi kabar udah nyampai padahal jelas-jelas mbak pramugari dan pilotnya bilang, silakan hidupkan handphone Anda ketika sudah berada di ruangan bandara.

apa sih susahnya menghidupkan handphone ketika sudah di ruangan bandara? paling juga cuma beda beberapa menit tapi bisa meminimalisir kemungkinan kecelakaan pesawat. tadi, saya nonton acara metro tv yang membahas penggunaan handphone dan saya mendapatkan informasi bahwa 90% kecelakaan pesawat yang pernah terjadi biasanya terjadi ketika akan mendarat atau ketika akan lepas landas. (aha, inget juga bahasa indonesia take off itu lepas landas hehe). nah justru orang-orang yang naik pesawat nyari gara-garanya pas saat-saat krusial itu, yakni masih sibuk dengan handphone nya! uwoh, saya jadi emosi gara-gara ingat orang-orang yang sibuk dengan handphone nya itu! terkadang terlihat yang melakukan tingkah laku tidak terpuji itu bapak-bapak atau ibuk-ibuk yang terlihat parlente atau sophisticated. yah yang terlihat kaya, berpendidikan, memegang jabatan gitu deh. sedih aja kalau orang yang berpendidikan justru lebih tidak berpendidikan dalam mengikuti peraturan. berasa udah sering naik pesawat ya? harusnya udah lebih tau dong peraturan mengapa handphone sebaiknya dimatikan begitu kita udah pesawat?

eh jadi inget ketika saya naik pesawat pernah ketemu bapak-bapak dengan ibunya yang sudah lumayan tua yang duduk sebelah saya. ketika pesawat sudah mau lepas landas, itu ibu si bapak2 belum juga memasang sabuk pengaman. saya yang baik hati ini menanyakan, ibuk, sabuk pengamannya belum dipasang? eh langsung dipandang sinis dengan tatapan gak usah sok ngatur gue deh, gue udah sering naik pesawat kok sama ibu dan bapaknya sambil dijawab bentar. berasa serem dan gak mau dianggap sotoy, saya memutuskan tidur aja deh daripada dipandangin gak enak sama duo ibu-bapak itu selama perjalanan. dan akhirnya memang, pas pesawat udah jalan dan mbak pramugarinya yang lagi jalan buat kembali duduk ke tempatnya mengingatkan si bapak, baru deh dipasang sabuknya. begitu udah di atas pesawatnya, si bapak langsung melepaskan sabuknya kemudian melepaskan sabuk ibunya. mungkin ibunya dan bapaknya sedang ada luka ya dekat perutnya sehingga gak bisa lama-lama make sabuk pengamanan. habis, kalau lagi pesawat emang bisa ngapain selain duduk manis dan ke toilet? ya mending sambil duduk manis, sabuknya dipake :)

kembali lagi ke masalah handphone, berapa sering kita mendengar orang yang udah di pesawat nelpon cuma buat bilang saya udah di pesawat nih. bok yaaa, lagi live report bapak ibu terhormat? kenapa gak pas ngantri mau naik pesawat aja ngabarinnya. harus banget ya, pas udah duduk di pesawat?

ya begitulah keadaan yang sering saya temui ketika saya naik pesawat. harus makan hati gara-gara kelakuan segelintir orang yang merasa superior dan gak mau mendengarkan peringatan yang disampaikan. semoga dengan naiknya berita terkait bapak pejabat dengan mbak pramugari itu, orang-orang superior yang selalu aja ada di penerbangan manapun sadar dan mau mengubah kelakukannya.

oya masih terkait handphone, ada dong beberapa handphone yang sudah menyediakan fasilitas airplane atau flight mode dimana kita bisa tetap menyalakan handphone tetapi handphone nya tidak menerima sinyal. nah sebaiknya ketika kondisi krusial, yaitu ketika akan mendarat dan lepas landas, handphone maupun gadget apapun itu sebaiknya dalam keadaan OFF atau mati total. tar kalau lepas landasnya beres, gadgetnya baru deh dihidupin lagi dengan airplane atau flight mode.

No comments:

Post a Comment